BAB
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Teori
komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan
rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan Dalam proses
komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat.
Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori komunikasi akan dibuat.
Komunikasi sangatlah penting bagi pelaksanaan kepemimpinan. Salah komunikasi,
pada suatu waktu dapat berakibat sangat fatal. Salah komunikasi yang terjadi
dalam suatu peperangan, kiranya dapat digambarkan betapa dasyat akibatnya.
Komunikasi
merupakan hubungan antara manusia dan manusia dengan mempergunakan sarana.
Untuk itu perlu adanya pertimbangan, bahwa pelaku yang berperan dalam proses
terjadinya komunikasi itu adalah manusia, karena itu komunikasi sebenarnya
menjelaskan mengapa dan untuk apa hubungan antar manusia itu terjadi? Tentu
dilingkungan suatu organisasi faktor status yang menyertai seseorang, karena
jabatan, pangkat dan yang lain, dapat memberi pengaruh kepada hubungan antar
manusia, baik yang bersifat positif maupun negatif. Ditinjau dari aspek-aspek
manusiawi, tentu setiap manusia memiliki perasaan, pikiran dan kehendak
sendiri. Oleh sebab itu hubungan antar manusia apabila tidak mempertimbangkan
perasaan, pikiran dan kehendak yang lain, itu berarti bahwa hubungan antar
manusia tersebut menjadi tidak manusiawi, padahal hubungan antar manusia yang
benar adalah bersedia menghargai perasaan, pikiran dan kehendak orang lain.
Komunikasi merupakan faktor yang penting dalam menjalankan proses administrasi dan interaksi antar elemen suatu lembaga/organisasi, baik internal maupun eksternal. Tanpa terjalinnya komunikasi yang baik dan benar, besar kemungkinan semua proses yang terjadi di dalam lembaga/organisasi tidak akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Komunikasi antara pemimpin dan anggotanya harus dijaga baik agar tidak terjadi komunikasi yang tidak produktif karena adanya kesalahan antar sesama manusia, misalnya kurangnya adanya sikap simpatik, terdapat kata-kata yang tidak baik, tindakan yang kurang saling menghormati sesama manusia, dan sebagainya. Semua unsur yang terdapat dalam proses komunikasi ikut menentukan berhasil tidaknya komunikasi. Oleh karena itu, kami akan menjelaskan sedikit tentang komunikasi dalam kepemimpinan pendidikan.
Komunikasi merupakan faktor yang penting dalam menjalankan proses administrasi dan interaksi antar elemen suatu lembaga/organisasi, baik internal maupun eksternal. Tanpa terjalinnya komunikasi yang baik dan benar, besar kemungkinan semua proses yang terjadi di dalam lembaga/organisasi tidak akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Komunikasi antara pemimpin dan anggotanya harus dijaga baik agar tidak terjadi komunikasi yang tidak produktif karena adanya kesalahan antar sesama manusia, misalnya kurangnya adanya sikap simpatik, terdapat kata-kata yang tidak baik, tindakan yang kurang saling menghormati sesama manusia, dan sebagainya. Semua unsur yang terdapat dalam proses komunikasi ikut menentukan berhasil tidaknya komunikasi. Oleh karena itu, kami akan menjelaskan sedikit tentang komunikasi dalam kepemimpinan pendidikan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana
pengertian dari komunikasi?
2) Bagaimana
proses komunikasi?
3) Bagaimana
interaksi leader?
4)
Bagaimana prinsip komunikasi?
5)
Bagaimana hambatan komuikasi dalam kepemimpinan?
C.
TUJUAN
Untuk
mengetahui proses komunikasi, interaksi leader, prinsip komunikasi, hambatan
komuikasi, teknik berkomunikasi secara
efektif
BAB
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
KOMUNIKASI
Istilah
komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama
atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain,
berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut
menjadi miliknya. Beberapa definisi komunikasi:
1.
Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau
informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
2.
Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang
ke orang lain (Davis, 1981).
3.
Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain
(Schram,W).
Komunikasi ialah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa nonverbal. Orang melakukan kominikasi disebut sebagai komunikator. Orang yang diajak berkomunikasi disebut sebagai komunikan. Orang yang mampu berkomunikasi disebut sebagai komunikatif. Orang yang komunikatif ialah orag yang mampu menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain, baik secara langsung maupun tidak lagsung, secara tertulis, lisan, maupun bahasa nonverbal sehingga orang lain dapat menerima informasi (pesan) sesuai dengan harapan si pemberi informasi (pesan). Sebaliknya, ia mampu menerima infomasi atau pesan orang lain yang dismapaikan kepadanya, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan, maupun bahasa nonverbal.
Komunikasi ialah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa nonverbal. Orang melakukan kominikasi disebut sebagai komunikator. Orang yang diajak berkomunikasi disebut sebagai komunikan. Orang yang mampu berkomunikasi disebut sebagai komunikatif. Orang yang komunikatif ialah orag yang mampu menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain, baik secara langsung maupun tidak lagsung, secara tertulis, lisan, maupun bahasa nonverbal sehingga orang lain dapat menerima informasi (pesan) sesuai dengan harapan si pemberi informasi (pesan). Sebaliknya, ia mampu menerima infomasi atau pesan orang lain yang dismapaikan kepadanya, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan, maupun bahasa nonverbal.
Tujuan
dan manfaat komunikasi adalah sebagai sarana untuk: 1) meningkatkan kemampuan
manajerial dan hubungan sosial; 2) menyampaikan dan atau menerima informasi; 3)
menyampaikan dan menjawab pertanyaan; 4) mengubah perilaku (pola fikir,
perasaan, dan tindakan) melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan; 5) mengubah keadaan sosial; dan 6) dua hal yang dapat mengubah
perilaku dan keadaan sosial adalahkomunikasi dan pengambilan keputusan.
·
PROSES KOMUNIKASI
Unsur-unsur
dalam proses kominikasi antara lain sebagai berikut.
1)
Pengiriman pesan (sender) atau komunikakator dan materi/isi pesan Pengrim pesan
adalah orang mempunyai satu paket ide untuk disampaikan kepada orang lain
dengan harapan pesannya dapat dipahami oleh penerima pesan sesuai yang
dimaksud. Materi pesan dapat berupa informasi, ajakan, rencana kerja,
pertanyaan, dan tanggapan.
2)
Bahasa pesan (coding)
Bahasa
pesan bertujuan untuk menyingkat pola pikir pengirim pesan ke bentuk bahasa,
kode, atau lambang lainnya sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain.
Biasaya leader atau manajer menyampaikan pesannya dalam bentuk kata-kata,
gerakan anggota badan (bahasa tubuh). Tujuan penyampaian pesan ini adalah untuk
mengajak, membujuk, mengubah sikap atau perilaku ke arah tujuan tertentu.
3)
Media
Pilihan
media dipengaruhi isi pesan yang harus disampaikan, jumlah penerima pesan,
situasi, dan sebagainya. Media yang dapat digunakan antara lain telepon, radio,
TV, mikrofon, memo, surat, komputer, internet, foto, papan pengumuman,
pertemuan, lokakarya, seminar, rapat kerja, penerbitan, dan sebagainya.
4)
Mengertikan pesan (decoding)
Setelah
pesan diterima melalui indra, maka si penerima pesan harus dapat mengartikan
bahasa isyarat sesuai dengan isi pesan yang dimaksud.
5)
Penerima pesan (komunikasi)
Penerima
pesan ialah orang yang dapat memahami pesan sipengirim walaupun dalam bentuk
snadi tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan.
6) Balikan (respon si penerima pesan)
6) Balikan (respon si penerima pesan)
Balikan
adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan ke pengirim
pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim
pesan tidak pernah mengetahui dengan pasti apakah pesannya dapat diterima
sesuai denga yang diharapkan. Balikan dapat disampaikan oleh si penerima pesan
dan atau oleh orang lain bukan menerima pesan. Dalam upaya balik terjadi
komunikasi dua arah. Komunikasi ini perlu terjadi untuk menghindari kesalah
pahaman (misscomunicstion) sehingga dapat diketahui bahwa si penerima pesan sudah
benar-benar memahami pesan.
7)
Gangguan yang menghambat komunikasi
Gangguan
adalah hal-hal yang merintangi atau menghambat komunikasi dan merusak
konsentrasi sehingga penerima pesan salah menafsirkannya. Gangguan bukan
merupakan bagian dari proses komunikasi, tetapi mempunyai pengaruh terhadap
proses komunikasi.
Proses komunikasi dapat digambarkan seperti berikut.
Proses komunikasi dapat digambarkan seperti berikut.
Dari
proses komunikasi dua arah tampak adanya interaksi dari partisipasi, baik dari
pengirim pesan maupun penerima pesan. Interaksi dan partisipasi tersebut dapat
terjadi berulang-ulang melalui Paraphrasing, cek persepsi, ungkapan perasaan,
balikan dari kedua pihak.
·
INTERAKSI LEADER
Setiap
leader atau manajer pendidikan sekurang-kurangnya akan berinteraksi dan
berkomunikasi dengan pihak-pihak, seperti dengan bawahannya, atasannya,
spesialis, kelompok leader atau manajer, masyarakat, kelompok lain, asosiasi
profesi, pemerintah, pelanggan, stockholders, supplier, organisasi-organisasi
lain. Chung dan megginson (1981) menggambarkannya seperti berikut.
Sementara
itu, kepala sekolah berinteaksi dengan wakilnya, guru, staf tata usaha, dan
siswa (intern organisasi sekolah), sedangkan dengan ekstern organisasi sekolah
berinteraksi dengan Kepala Dinas Pendidikan, staf Dinas Pendidikan, pemerintah,
orang tua/wali murid, alumi, pengusaha, masyarakat, kelompok kepala sekolah,
organisasi profesi, dan lain-lainya. Interaksi kepala sekolah dengan
pihak-pihak lain seperti pada Gambar
B. PRINSIP-PRISIP KOMUNIKASI
B. PRINSIP-PRISIP KOMUNIKASI
PRINSIP
1: KOMUNIKASI ADALAH SUATU PROSES SIMBOLIK
Salah satu kebutuhan pokok manusia, adlah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Ernst Cassier mengatakan bahwa keunggulan manusia atas makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum. Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan kelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku nonverbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Kemampuan manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek (baik abstrak mau pun nyata) tanpa kehadirah manusia dan objek tersebut. Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks. Ikon adalah suatu benda fisik yang menyerupai yang direpresentasikannya. Representasi ini ditandai dengan kemiripan. Indek adalah suatu tanda yang secara alamiah merepresntasikan objek lainnya. Istilah lain yang sering digunakan untuk indeks adalah sinyal (signal), yang dalam bahasa sehari-hari desebut juga gejala (symptom). Indek muncul berdasarkan hubungan antara sebab akibat yang punya kedekatan eksistensi.
PRINSIP 2: SETIAP PERILAKU MEMPUNYAI POTENSI KOMUNIKASI
Salah satu kebutuhan pokok manusia, adlah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Ernst Cassier mengatakan bahwa keunggulan manusia atas makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal symbolicum. Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan kelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku nonverbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Kemampuan manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek (baik abstrak mau pun nyata) tanpa kehadirah manusia dan objek tersebut. Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks. Ikon adalah suatu benda fisik yang menyerupai yang direpresentasikannya. Representasi ini ditandai dengan kemiripan. Indek adalah suatu tanda yang secara alamiah merepresntasikan objek lainnya. Istilah lain yang sering digunakan untuk indeks adalah sinyal (signal), yang dalam bahasa sehari-hari desebut juga gejala (symptom). Indek muncul berdasarkan hubungan antara sebab akibat yang punya kedekatan eksistensi.
PRINSIP 2: SETIAP PERILAKU MEMPUNYAI POTENSI KOMUNIKASI
Kita
tidakdapat tidak berkomunikasi (We cannot not communicate). Tidak berarti bahwa
semua perilaku adalah komunikasi. Komuniikasi terjadi bila seseorang memberikan
makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
PRINSIP
3 : KOMUNIKASI PUNYA DIMENSI ISI DAN DIMENSI HUBUNGAN
Dimensi
isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal.
Dimensi isi menunjukan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan.
Sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara mengatakannya yang juga
mengisyaraktkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu, dan bagaimana
seharusnya pesan itu ditafsirkan. Tidak semua orang menyadari bahwa pesan yang
sama bisa ditafsirkan berbeda bila disampaikan dengan cara berbeda. Dalam
komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan sedangkan dimensi hubungan
merujuk kepada unsur2 lain terlasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu pesan juga akan berbeda bila
disjikan dengan media yang berbeda.
PRINSIP
4 : KOMUNIKASI ITU BERLANGSUNG DALAM BERBAGAI TINGKAT KESENGAJAAN
Komunikasi dilakkan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak sengaja sama sekali (missal ketika anda melamun sementara orang memperhatikan anda) hingga komunikasi yang benar-benar direnacanakan dan disadari (ketika anda menyampaikan suatu pidato). Kesengajaan bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita potensial untuk ditafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. Dalam berkomunikasi., kesadaran kita lebih tinggi dalam situasi khusus alih-alih dalam situasi rutin. Dalam komunikasi sehari-hari terkadang kita mengucapkan pesan verbal yang tidak kita sengaja. Namun lebih banyak pesan nonverbal yang kita tunjukan tanpa kita sengaja. Komunikasi telah terjadi bila penafsiran telah berlangsung. Terlepas dari apakah anda menyengaja perilaku tersebut atau tidak. Kadang-kadang komunikasi yang disengaja dibuat tampak tidak sengaka. Jadi, niat kesengajaan bukanlah syarat mutlak bagi seseorang untuk berkomunikasi. Dalam komunikasi antara orang-orang berbeda budaya ketidak sengajaan berkomunikasi ini lebih relevan lagi untuk kita perhatikan.
Komunikasi dilakkan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak sengaja sama sekali (missal ketika anda melamun sementara orang memperhatikan anda) hingga komunikasi yang benar-benar direnacanakan dan disadari (ketika anda menyampaikan suatu pidato). Kesengajaan bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita potensial untuk ditafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. Dalam berkomunikasi., kesadaran kita lebih tinggi dalam situasi khusus alih-alih dalam situasi rutin. Dalam komunikasi sehari-hari terkadang kita mengucapkan pesan verbal yang tidak kita sengaja. Namun lebih banyak pesan nonverbal yang kita tunjukan tanpa kita sengaja. Komunikasi telah terjadi bila penafsiran telah berlangsung. Terlepas dari apakah anda menyengaja perilaku tersebut atau tidak. Kadang-kadang komunikasi yang disengaja dibuat tampak tidak sengaka. Jadi, niat kesengajaan bukanlah syarat mutlak bagi seseorang untuk berkomunikasi. Dalam komunikasi antara orang-orang berbeda budaya ketidak sengajaan berkomunikasi ini lebih relevan lagi untuk kita perhatikan.
PRINSIP
5 : KOMUNIKASI TERJADI DALAM KONTEKS RUANG DAN WAKTU
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik/ruang, waktu, sosial, dan psikologis.Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan, misalnya orang menelpon dini hari dengan siang hari akan berbeda. Kehadiran orang lain, sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi orang-orang berkomunikasi, misalnya dua orang yang berkonflik akan canggung jika ada disituasi berdua tidak ada orang, namun dengan adanya orang ketiga, keeadaan akan bisa lebih mencair. Suasana psikologis peserta komunikasi tidak pelak mempengaruhi suasana komunikasi
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik/ruang, waktu, sosial, dan psikologis.Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan, misalnya orang menelpon dini hari dengan siang hari akan berbeda. Kehadiran orang lain, sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi orang-orang berkomunikasi, misalnya dua orang yang berkonflik akan canggung jika ada disituasi berdua tidak ada orang, namun dengan adanya orang ketiga, keeadaan akan bisa lebih mencair. Suasana psikologis peserta komunikasi tidak pelak mempengaruhi suasana komunikasi
C. HAMBATAN
KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN
Ada
beberapa hal yang dapat menjadi penghambat atau pengahalang dalam proses
berkomunikasi. Penghambat tersebut dikenal dengan istilah barrier, noises, atau
bottle neck communication.
Hambatan dalam proses komunikasi pada umumnya, Hambatan yang bersifat geografis
Proses komunikasi yang terjadi antar dua individu atau lebih akan mudah berlangsung jika kedu-duanya berada dalam tempat yang tidak berjauhan. Tetapi bila berjauhan maka akan ada kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi.
Hambatan dalam proses komunikasi pada umumnya, Hambatan yang bersifat geografis
Proses komunikasi yang terjadi antar dua individu atau lebih akan mudah berlangsung jika kedu-duanya berada dalam tempat yang tidak berjauhan. Tetapi bila berjauhan maka akan ada kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi.
Hambatan
yang bersifat biologis yaitu dikarenakan perbedaan biologis manusia contohnya
panca indra, tidak semua punya panca indra lengkap/normal. Hambatan yang
bersifat teknis
Didapati pada alat-alat komunikasi massa yang tidak selamanya bekerja dengan normal/sempurna
Hambatan yang bersifat sosil-budaya ada pertentangan paham/ideology di antara golongan dalam masyarakat sehingga sulit dipertemukan.
Didapati pada alat-alat komunikasi massa yang tidak selamanya bekerja dengan normal/sempurna
Hambatan yang bersifat sosil-budaya ada pertentangan paham/ideology di antara golongan dalam masyarakat sehingga sulit dipertemukan.
Hambatan
komunikasi yang berhubungan dengan penugasan kerja apa yang di katakana kepada
bawahan, komunikasi biasanya akan lancer bila menyangkut kepentingan
pribadi/nasib bawahan dan sebaliknya kapan hal itu dikatakana pabila informasi
disampaikan dalam waktu yang sudah kadaluarsa maka komunikasi tidak akan
berhasil Cara mengatakan
Apabila informasi disampaikan dengan kata-kata yang baik, ramah, menaruh kepercayaan pada bawahan maka komunikasi akan berjalan dengan baik begitu pula sebaliknya.
Apabila informasi disampaikan dengan kata-kata yang baik, ramah, menaruh kepercayaan pada bawahan maka komunikasi akan berjalan dengan baik begitu pula sebaliknya.
Kasus
: Seorang pemimpin yang memiliki perbedaan keyakinan/agama dengan masyarakat
yang dipimpinya, sehingga membuat ada kalangan yang tidaj suka dengan dia dan
setiap acara keagamaan dia diundang namun banyak yang berbicara di belakang
tentang dia dengan menjelek-jelekan dia. Akibat dari ini semua program-program
dari pemerintah sedikit memerlukan waktu lama untuk dijalankan.
Penyelesaian
kasus : pemimpin itu harus sabar, perbedaan yang ada harus dijadikan modal
kekuatan untuk membangun suatu hubungan yang baik dengan masyarakat, mungkin
juga dengan penenaman modal saling menghargai sejak dini dikalanagn masyarakat
yang diterapkan pada sekolah juga akan membantu persoalan ini sehingga kelak
bisa berjalan dengan baik.
BAB
PENUTUP
PENUTUP
Komunikasi
ialah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang
lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan maupun bahasa
nonverbal. Komunikasi pastinya dilakukan oleh dua orang atu lebih yang saling
berkomunikasi. Tujuan dan manfaat komunikasi adalah sebagai sarana untuk: 1)
meningkatkan kemampuan manajerial dan hubungan sosial; 2) menyampaikan dan atau
menerima informasi; 3) menyampaikan dan menjawab pertanyaan; 4) mengubah
perilaku (pola fikir, perasaan, dan tindakan) melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan; 5) mengubah keadaan sosial; dan
6) dua hal yang dapat mengubah perilaku dan keadaan sosial adalahkomunikasi dan
pengambilan keputusan. Dalam suatu oerganisasi, komunikasi sangat diperlukan
oleh seorang pemimpin kepada bawahanya karena pemimpin bertugas sebagai
motivator, pengawas dan pemberi informasi tentang tugas yang harus diselesaikan
oleh pekerjanya.
Saran
Dalam melakukan komunikasi seorang pemimpin harus dapat menyampaikan dengan baik. Komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan penyampaian yang jelas sehingga informasi yang didapat tepat dakn akurat.
Dalam melakukan komunikasi seorang pemimpin harus dapat menyampaikan dengan baik. Komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan penyampaian yang jelas sehingga informasi yang didapat tepat dakn akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Soetopo,
Hendyat & Soemanto, Wasty. 1982. Kepemimpinan dalam Pendidikan. Surabaya.
Usaha Nasiona.
Soewarso
& Sjafioedin. 1984. Kepemimpinan Sekolah. Jakarta. PT. New Aqua Press.
Usman,Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta. Bumi aksara.
Usman,Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta. Bumi aksara.
0 comments:
Post a Comment