BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan
proses administrasi dan interaksi antar elemen pada suatu organisasi atau
lembaga, baik internal maupun eksternal. Tanpa adanya jalinan komunikasi yang
baik dan benar besar kemungkinan semua proses di dalam organisasi/lembaga
tersebut tidak akan dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan yang telah
direncanakan. Kemampuan komunikasi yang baik akan sangat membantu semua proses
yang ada dalam suatu organisasi/lembaga.
Terkait
dengan kepemimpinan maka komunikasi yang baik sangatlah penting dimiliki oleh
suatu pemimpin karena berkaitan dengan tugasnya untuk mempengaruhi, membimbing,
mengarahkan, mendorong anggota untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan serta mencapai efektifitas dalam kepemimpinan,
perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manejemen konflik serta
proses-proses organisasi lainnya. Lalu bagaimana mungkin komunikasi bisa
berjalan dengan baik jika seorang pemimpin tidak memberikan “kenyamanan”
malahan yang ada adalah “ketakutan” bagi “bawahannya” dalam menyampaikan
informasi kepadanya?
Hal inilah
yang akan dibahas dalam penyusunan makalah ini yaitu mengenai :
1. Bagaimana
konsep komunikasi kepemimpinan yang baik?
2. Apakah
fungsi komunikasi kepemimpinan?
3. Hambatan apa
saja yang sering dialami dalam komunikasi kepemimpinan?
4. Unsur-unsur
komunikasi
5. Komunikasi
dalam organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
1.
KONSEP
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Pengertian komunikasi atau
communication berasal dari bahasa latin communis atau dalam bahasa inggrisnya
common berarti sama. Apabila kita berkomunikasi berarti kita dalam keadaan
berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan seseorang.
Jadi pengertian komunikasi secara harfiah adalah proses menghubungi atau
mengadakan perhubungan
Dalam komunikasi diperlukan
sedikitnya tiga unsur yaitu sumber (source), berita atau pesan (message),
dan sasaran (destination). Sumber dapat berupa individu atau organisasi
komunikasi. Berita atau pesan dapat berupa tulisan, gelombang suara atau
komunikasi arus listrik, lambaian tangan, bendera berkibar, atau benda lain
yang mempunyai arti. Sasaran dapat berupa seorang pendengar, penonton, pembaca,
anggota dari kelompok diskusi, mahasiswa, dan lain-lain.
Komunikasi organisasi dapat
didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu Komunikasi
organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan,
memelihara, dan mengubah organisasi. Struktur organisasi cenderung mempengaruhi
komunikasi, dengan demikian komunikasi dari bawahan kepada pimpinan sangat
berbeda dengan komunikasi antar sesamanya.
Di dalam organisasi dikenal dengan
susunan organisasi formal dan informal. Komunikasi formal mengikuti jalur
hubungan formal mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar dalam struktur
organisasi. Komunikasi informal harus
informasinya sesuai dengan
kepentingan dan kehendak masing-masing pribadi yang ada dalam organisasi
tersebut.
Di dalam sebuah organisasi pemimpin adalah sebagai
komunikator. Pemimpin yang efektif pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi
yang efektif sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi
orang-orang yang dipimpinnya. Dia juga harus piawai dalam melakukan komunikasi
baik komunikasi verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi
yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata, sementara komunikasi non verbal
adalah komunikasi yang tidak disampaikan dengan menggunakan kata-kata, berisi
penekanan, pelengkap, bantahan, keteraturan, pengulangan, atau pengulangan
informasi verbal. Komunikasi verbal yang baik dapat dilakukan dengan
menggunakan tutur kata yang ramah, sopan, dan lembut. Komunikasi non verbal
dapat dilakukan dengan mengkomunikasikan konsep-konsep yang abstrak misalnya
kebenaran, keadilan,etika, dan agama secara non verbal misal menggunakan bahasa
tubuh.
2.
FUNGSI
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN
Menurut weihric dan Koontz ada 6 fungsi yaitu :
a. Menetapkan
dan menyebarkan tujuan organisasi
b. Mengembangkan
rencana untuk mencapainya
c. Mengorganisasi
SDM dari sumber-sumber lain untuk menciptakan cara yang paling efektif dan
efisien
d. Memilih,
mengembangkan, dan menilai anggota-anggota dari organisasi
e. Mengarahkan,
mengatur, memotivasi, dan menciptakan suatu iklim dimana para komunitas
bersedia untuk berkontribusi
f. Mengontrol
aksi/tindakan/kineria
Menurut Robbins ada 4 fungsi utama komunikasi yaitu
a. Kendali
(control/pengawasan)
b. Motivasi
c. Pengungkapan
emosional
d. Informasi
3.
UNSUR-UNSUR
POKOK KOMUNIKASI
a. Source yaitu
individu atau pimpinan yang berinisiatif sebagai sumber atau untuk
menyampaikan pesan-pesannya.
b. Message
yaitu suatu gagasan dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan,
bujukan atau ungkapan bersifat pendidikan dan emosi lain sebagainya yang akan
disampaikan komunikator kepada komunikan (perorangan maupun kelompok).
c. Channel
yaitu berupa media, sarana atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator
dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.
d. Effect,
yaitu suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut
yang dapat berakibat positif maupun negatif menyangkut tanggapan,persepsi dan
opini dari hasil komunikasi tersebut.
4. HAMBATAN KOMUNIKASI
Dalam berkomunikasi sering terjadi pada waktu
penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikannya tersebut tidak tercapai
suatu pengertian, bahkan dapat menimbulkan salah pemahaman sehingga pesan atau
informasi tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima dengan baik, dikarenakan
lambang atau bahasa yang dipakai tidak sama pengertiannya antara apa yang
dipergunakan dengan yang diterima atau hambatan teknis lainnya.
Hambatan tersebut adalah :
a.
Hambatan
dalam Proses,
hambatan ini bisa datang dari komunikator seperti
kurang menguasai materi yang disampaikan atau kesulitan dalam
penyampaian. Berasal dari komunikan seperti kesulitan untuk memahami pesan
secara baik sebagai akibat rendahnya tingkat penguasaan bahasa pengetahuan,
pendidikan, intelektual dan juga media yang digunakan dalam penyampaian kurang
tepat.
b. Hambatan
Secara Fisik, Sarana fisik bisa menghambat komunikasi secara efektif, misalnya
pendengaran kurang tajam, gangguan pada pengatur suara.
c. Hambatan
Semantik, yaitu antara pemberi pesan dan penerima pesan tidak terdapat
pengertian, pemahaman tentang bahasa atau lambang yang sama.
d.
Hambatan
Psiko-Sosial, yaitu adanya perbedaan cukup melebar pada aspek kebudayaan, adat
istiadat, kebiasaan, persepsi, nilai-nilai yang dianut dan hingga
kecenderungan, kebutuhan serta harapan dari kedua belah pihak yang
berkomunikasi tersebut tidak sama.
5. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi adalah pertukaran
informasi dan penyampaian makna yang merupakan hal utama suatu sistem sosial
atau organisasi.
Komunikasi memungkinkan seseorang untuk mengkoordinasikan suatu kegiatan kepada orang lain untuk mencapai tujuan bersama, tetapi komunikasi tidak sekedar penyampaian informasi atau pesan dan mentransfer makna saja.
Artinya komunikasi mengandung arti suatu proses transaksional yaitu berkaitan erat dimana orang berkomunikasi dengan pihak lainnya dalam upaya mempertukarkan suatu simbol atau lambang dan membentuk suatu makna serta mengembangkan harapan-harapannya.
Komunikasi memungkinkan seseorang untuk mengkoordinasikan suatu kegiatan kepada orang lain untuk mencapai tujuan bersama, tetapi komunikasi tidak sekedar penyampaian informasi atau pesan dan mentransfer makna saja.
Artinya komunikasi mengandung arti suatu proses transaksional yaitu berkaitan erat dimana orang berkomunikasi dengan pihak lainnya dalam upaya mempertukarkan suatu simbol atau lambang dan membentuk suatu makna serta mengembangkan harapan-harapannya.
Pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang
diterima dan akurat serta jelas sumber-sumbernya.
Dengan demikian berarti komunikasi merupakan basis atau dasar untuk mengadakan kerja sama, interaksi dan mempunyai pengaruh didalam manajemen organisasi, misalnya dalam hal :
Dengan demikian berarti komunikasi merupakan basis atau dasar untuk mengadakan kerja sama, interaksi dan mempunyai pengaruh didalam manajemen organisasi, misalnya dalam hal :
Menempatkan posisi atau ke lokasi pengambil keputusan
dimana informasi yang dibutuhkan itu berada,misalnya pada level top manajemen
atau pada level midle.
Menyampaikan informasi yang perlu ke tempat bagi pengambil keputusan, misalnya untuk meminta persetujuan atasan dalam pelaksanaannya.
Memegang peranan penting dalam proses kepengawasan, kalau informasinya diterima tidak akurat maka fungsi pengawasan tidak dapat dilaksanakan secara tepat dan realistis.
Menyampaikan informasi yang perlu ke tempat bagi pengambil keputusan, misalnya untuk meminta persetujuan atasan dalam pelaksanaannya.
Memegang peranan penting dalam proses kepengawasan, kalau informasinya diterima tidak akurat maka fungsi pengawasan tidak dapat dilaksanakan secara tepat dan realistis.
Untuk menetapkan sasaran dan tujuan, yaitu perlunya
kesatuan pendapat atau konsensus bersama bagi terlibat baik secara individu,
maupun dengan pencapaian sasaran dan tujuan utama organisasi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi dalam sebuah kepemimpinan
merupakan suatu unsure yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan
yang akan diraih oleh suatu organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin
hendaklah piawai dalam berkomunikasi baik itu verbal maupun non verbal.
Komunikasi yang baik akan akan mampu meningkatkan motivasi,
sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan hal ini akan
mampu meningkatkan kinerja serta control kerja juga akan terlaksana dengan baik
DAFTAR
PUSTAKA
Moedjiono
Imam,2002,”Kepemimpinan dan Keorganisasian”,(Yogyakarta : UII Press)
Munir
Abdullah,2008,”Menjadi Kepala Sekolah Efektif”,(Yogyakarta:Ar-Ruzz Media).
0 comments:
Post a Comment