ETHNIC
COFFEE FROM AUTHENTIC INDONESIAN COFFEE BEANS
“Pengembangan kewirausahaan di
generasi muda merupakan keharusan untuk membuat Indonesia lebih maju dan
mandiri” (Deputi Menteri Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan, Edy
Putra Irawadi, 18 Februari 2013)
Salah
satu indikator yang menjadi standar negara maju adalah jumlah wirausaha minimal
2%. Dengan penduduk Indonesia sekitar 250 juta, baru 1,65% yang menjadi
wirausaha. Masih kurang 0,35% untuk memenuhi syarat, fakta ini jauh lebih buruk
daripada negara tetangga. Singapura sebanyak 7%, Malasyia 5%, dan Thailand 4%. Indonesia
diramalkan di masa mendatang mempunyai kekuatan demografi besar dengan
banyaknya penduduk yang berusia produktif. Pada tahun 2010, sekitar 19%
penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah 10 tahun, sekitar 37% di
bawah 20 tahun dan sekitar 50% populasi Indonesia berusia di bawah 30 tahun. Dengan
latar belakang tersebut, menggambarkan bahwa pemuda di masa kini mempunyai
peran penting bagi kemajuan bangsa Indonesia. Lalu muncul pertanyaan, apakah
kita sebagai pemuda akan berlomba-lomba mencari pekerjaan atau berlomba-lomba
membuka lapangan pekerjaan. Jika jawabannya berlomba-lomba mencari pekerjaan,
menurut saya Indonesia sulit menjadi negara maju. Jika jawabannya
berlomba-lomba membuka lapangan pekerjaan, jayalah Indonesia!
Paragraf
di atas adalah pengantar untuk memberikan dan menunjukkan apresiasi yang besar
bagi tiga teman saya. Mereka adalah pemuda-pemuda yang tangguh dan revolusioner,
mempunyai keberanian untuk melakukan sebuah dobrakan. Saya tunjukkan kepada :
·
JASON
TADEUS (SIOMI)
·
NAFARAIN
AGUNG HANIFA (KORE)
·
REYHAN
BATU DANIGARA (PLAYBOY)
Pada
tanggal 5 September 2015 tiga pemuda ini melakukan soft opening ETHNIC COFFEE (EC). Untuk mengemas ini,
saya akan memberikan pendapat dengan 5W1H.
1. Apa
itu ETHNIC
COFFEE
ETHNIC COFFEE itu
apa. Dia itu tempat nongkrong sama temen, gebetan, pacar, atau siapapun itu
yang suasananya nyaman. Tapi kalo kamu mau ngelakuin sesuatu yang berkaitan
sama pekerjaaan, dia itu tempat yang nyaman juga. Kalo sebatas nyaman mungkin
kalo anak muda jaman sekarang bilang ’kurang kekinian’, ternyata si EC ini bisa memberikan apa itu arti
kopi yang sesungguhnya. Point itu yang bikin EC ini masuk kategori kekinian, mungkin mindset kalian tentang kopi
bakal berubah setelah ke EC. Kalo kata
pemiliknya kalo kalian takut sama pahitnya hidup, kopi pun bisa sempurna karena
rasa pahitnya.
2. Dimana
ETHNIC
COFFEE
ETHNIC COFFEE dimana.
Kata si pemilik dia itu ada di Jl. Cik ditiro no.38 minimarket the point
(massuk lewat minimarket). Lebih gampangnya, dia itu ada di deket mirota
kampus, sebelahan sama toko boneka/warung pempek/ percetakan. Kalo masih
bingung, dia itu ada di deket buunderan UGM. Jangan lupa juga, kalo mau nemuin
dia kalian harus masuk dulu minimarket yang namanya the point ya guys.
3. Kapan
Berdirinya ETHNIC COFFEE
ETHNIC COFFEE berdirinya
kapan. Secara formal menurut saya dia ada pada tanggal 5 September 2015. Namun secara
informal, saya rasa dia ada hampir 4 bulan yang lalu. Karena semangat untuk
menngadakan nya sudah tertanam/terletak di dalam hati jauh sebelum soft opening.
4. Bagaimana
Berdirinya ETHNIC COFFEE
ETHNIC COFFEE
berdirinya bagaimana. Hemat saya, dia
ada karena sebuah keadaan yang memaksa 3 kawan saya harus mengumpulkan sejumlah
uang. Bisa di bilang, keadaan ini adalah sebuah tekanan. Namun, tekanan itu
berubah menjadi sebuah semangat yang menggerakkan hati dan pikiran untuk
bertindak nyata. Sampai akhirnya dia ada, intinya adalah para pemuda ini
menjadikan tekanan sebagai penggerak ke arah yang lebih baik. Bukan masalah
mengumpulkan uang, namun titik pentingnya adalah meruubah tekanan sebagai
penggerak.
5. Kenapa
ETHNIC
COFFEE
ETHNIC COFFEE kenapa.
Dia punya motto “FROM AUTHENTIC INDONESIAN COFFEE BEANS”, dan itu punya sebuah
nilai yang sangat istimewa. Bagaimana dia ingin mengenalkan kopi asli Indonesia
dengan cita rasa yang khas. Kalo kamu takut sama pahitnya kopi dan hidup
(bercanda), disitu juga ada kopi artisan lo. Kalo ga salah artisan ini buat
orang yang ga suka kopi hitam/original. Dan ga kalah penting, pasti kalian cari
wifi juga, dia juga nyediain wifi kok, kalem aja. Tapi kalo kalian juga mau
nyari temen yang nemenin buat minum kopi, saya rasa 3 pemilik dia bersedia
haha.
6. Siapa
Pemilik ETHNIC COFFEE
ETHNIC COFFEE milik
siapa. Dia ini punya 3 orang mahasiswa jurusan Budidaya Pertanian Fakultas
Pertanian UGM. Kore sama playboy angkatan 2012, si siomi angkatan 2014. Nah kalo
penasaran sama muka si pemilik, dateng aja ke dia ya. Kalian bisa sharing soal
pengalaman hidup ke mereka, top banget deh pengalaman hidupnya.
Informasi
tambahan guys :
Dia
buka dari jam 4 sore sampe jam 11 malem.
Harga
Rp. 11.500 – Rp. 17.500
Instagram
@ethnic.coffee
0 comments:
Post a Comment