9/9/15

ETHNIC COFFEE FROM AUTHENTIC INDONESIAN COFFEE BEANS

ETHNIC COFFEE FROM AUTHENTIC INDONESIAN COFFEE BEANS


“Pengembangan kewirausahaan di generasi muda merupakan keharusan untuk membuat Indonesia lebih maju dan mandiri” (Deputi Menteri Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawadi, 18 Februari 2013)

Salah satu indikator yang menjadi standar negara maju adalah jumlah wirausaha minimal 2%. Dengan penduduk Indonesia sekitar 250 juta, baru 1,65% yang menjadi wirausaha. Masih kurang 0,35% untuk memenuhi syarat, fakta ini jauh lebih buruk daripada negara tetangga. Singapura sebanyak 7%, Malasyia 5%, dan Thailand 4%. Indonesia diramalkan di masa mendatang mempunyai kekuatan demografi besar dengan banyaknya penduduk yang berusia produktif. Pada tahun 2010, sekitar 19% penduduk Indonesia adalah anak yang umurnya di bawah 10 tahun, sekitar 37% di bawah 20 tahun dan sekitar 50% populasi Indonesia berusia di bawah 30 tahun. Dengan latar belakang tersebut, menggambarkan bahwa pemuda di masa kini mempunyai peran penting bagi kemajuan bangsa Indonesia. Lalu muncul pertanyaan, apakah kita sebagai pemuda akan berlomba-lomba mencari pekerjaan atau berlomba-lomba membuka lapangan pekerjaan. Jika jawabannya berlomba-lomba mencari pekerjaan, menurut saya Indonesia sulit menjadi negara maju. Jika jawabannya berlomba-lomba membuka lapangan pekerjaan, jayalah Indonesia!

Paragraf di atas adalah pengantar untuk memberikan dan menunjukkan apresiasi yang besar bagi tiga teman saya. Mereka adalah pemuda-pemuda yang tangguh dan revolusioner, mempunyai keberanian untuk melakukan sebuah dobrakan. Saya tunjukkan kepada :

·         JASON TADEUS (SIOMI)
·         NAFARAIN AGUNG HANIFA (KORE)
·         REYHAN BATU DANIGARA (PLAYBOY)

Pada tanggal 5 September 2015 tiga pemuda ini melakukan soft opening ETHNIC COFFEE (EC). Untuk mengemas ini, saya akan memberikan pendapat dengan 5W1H.

1.    Apa itu ETHNIC COFFEE
ETHNIC COFFEE itu apa. Dia itu tempat nongkrong sama temen, gebetan, pacar, atau siapapun itu yang suasananya nyaman. Tapi kalo kamu mau ngelakuin sesuatu yang berkaitan sama pekerjaaan, dia itu tempat yang nyaman juga. Kalo sebatas nyaman mungkin kalo anak muda jaman sekarang bilang ’kurang kekinian’, ternyata si EC ini bisa memberikan apa itu arti kopi yang sesungguhnya. Point itu yang bikin EC ini masuk kategori kekinian, mungkin mindset kalian tentang kopi bakal berubah setelah ke EC. Kalo kata pemiliknya kalo kalian takut sama pahitnya hidup, kopi pun bisa sempurna karena rasa pahitnya.

2.    Dimana ETHNIC COFFEE
ETHNIC COFFEE dimana. Kata si pemilik dia itu ada di Jl. Cik ditiro no.38 minimarket the point (massuk lewat minimarket). Lebih gampangnya, dia itu ada di deket mirota kampus, sebelahan sama toko boneka/warung pempek/ percetakan. Kalo masih bingung, dia itu ada di deket buunderan UGM. Jangan lupa juga, kalo mau nemuin dia kalian harus masuk dulu minimarket yang namanya the point ya guys.

3.    Kapan Berdirinya ETHNIC COFFEE
ETHNIC COFFEE berdirinya kapan. Secara formal menurut saya dia ada pada tanggal 5 September 2015. Namun secara informal, saya rasa dia ada hampir 4 bulan yang lalu. Karena semangat untuk menngadakan nya sudah tertanam/terletak di dalam hati jauh sebelum soft opening.

4.    Bagaimana Berdirinya ETHNIC COFFEE
ETHNIC COFFEE berdirinya bagaimana. Hemat saya,  dia ada karena sebuah keadaan yang memaksa 3 kawan saya harus mengumpulkan sejumlah uang. Bisa di bilang, keadaan ini adalah sebuah tekanan. Namun, tekanan itu berubah menjadi sebuah semangat yang menggerakkan hati dan pikiran untuk bertindak nyata. Sampai akhirnya dia ada, intinya adalah para pemuda ini menjadikan tekanan sebagai penggerak ke arah yang lebih baik. Bukan masalah mengumpulkan uang, namun titik pentingnya adalah meruubah tekanan sebagai penggerak.   

5.    Kenapa ETHNIC COFFEE
ETHNIC COFFEE kenapa. Dia punya motto “FROM AUTHENTIC INDONESIAN COFFEE BEANS”, dan itu punya sebuah nilai yang sangat istimewa. Bagaimana dia ingin mengenalkan kopi asli Indonesia dengan cita rasa yang khas. Kalo kamu takut sama pahitnya kopi dan hidup (bercanda), disitu juga ada kopi artisan lo. Kalo ga salah artisan ini buat orang yang ga suka kopi hitam/original. Dan ga kalah penting, pasti kalian cari wifi juga, dia juga nyediain wifi kok, kalem aja. Tapi kalo kalian juga mau nyari temen yang nemenin buat minum kopi, saya rasa 3 pemilik dia bersedia haha.

6.    Siapa Pemilik ETHNIC COFFEE
ETHNIC COFFEE milik siapa. Dia ini punya 3 orang mahasiswa jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Kore sama playboy angkatan 2012, si siomi angkatan 2014. Nah kalo penasaran sama muka si pemilik, dateng aja ke dia ya. Kalian bisa sharing soal pengalaman hidup ke mereka, top banget deh pengalaman hidupnya.



Informasi tambahan guys :

Dia buka dari jam 4 sore sampe jam 11 malem.

Harga Rp. 11.500 – Rp. 17.500

Instagram @ethnic.coffee


0 comments:

Post a Comment

KOMISARIAT PERSIAPAN HMI AGROKOMPLEKS UGM
Powered by Blogger.

Recent Post

Total Pageviews

KOMISARIAT PERSIAPAN HMI AGROKOMPLEKS UGM