Ada
3 pertanyaan yang harus di jabarkan dalam tugas matakuliah entomologi dasar
pada pertemuan pertama. Pertanyaan tersebut sebagai berikut :
1. Apakah
setiap serangga adalah heksapoda atau sebaliknya
2. Apakah
setiap serangga adalah antropoda atau sebaliknya
3. Apakah
setiap antropoda adalah heksapoda atau sebaliknya
Untuk menjawab pertanyaan di atas, saya
akan memulai dengan tingkatan takson dalam klasifikasi. Tingkatan takson adalah
tingkatan unit atau kelompok mahluk hidup yang disusun mulai dari tingkat
tertinggi hingga tingkat terendah. Adapun tingkatan takson dari tingkat
tertinggi adalah sebagai berikut : kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia),
phylum (filum) atau divisio (divisi), classis (kelas), ordo (bangsa), familia
(famili/suku), genus (marga), species (spesies/jenis), dan varietas (ras).
Melihat tingkatan takson tersebut, antropoda
berada pada posisi filum. Sedangkan heksapoda terletak pada posisi sub filum
dari antropoda dan serangga adalah kelas dari antropoda. Pada umumnya, mahasiswa akan
menyatakan bahwa heksapoda itu adalah artropoda berkaki enam atau serangga, atau heksapoda sama
dengan serangga. Jika dinyatakan bahwa serangga adalah heksapoda, maka hal ini
benar. Namun, jika dibalik, yaitu bahwa heksapoda adalah serangga, maka
pernyataan tersebut menjadi keliru.
Dari berbagai literatur yang saya baca
dan pahami, fakta yang sebenernya adalah bahwa setiap serangga adalah heksapoda
maupun antropoda. Namun heksapoda dan antropoda belum tentu serangga, karena
ada heksapoda yang bukan termmasuk dalam serangga.
Di dalam
filum Artropoda, Entognatha dimasukkan ke dalam klas tersendiri, sesuai
namanya. Dan bersama dengan Klas Insecta (serangga), Entognatha adalah anggota
subfilum Heksapoda (artropoda berkaki enam). Klas Entognatha mencakup tiga
ordo, yaitu Protura, Diplura, dan Collembola (ekor pegas) yang kebanyakan hidup
di dalam tanah, dan berperan sebagai pemakan bahan organik (detritivora).
Ciri utama
dari Entognatha adalah perangkat alat mulut yang tidak tampak jelas dari luar
jadi terkesan tertarik ke dalam atau tersembunyi di dalam rongga kepalanya.
Entognatha sendiri berasal dari kata ento– yang berarti di dalam,
dan –gnatha yang berarti rahang. Ciri lain adalah bahwa semua
heksapoda entognatha tidak bersayap (tuna sayap).
1.
PROTURA
Protura
adalah heksapoda yang kecil berwarna keputih-putihan, panjangnya 0,6-1,5 mm.
kepala agak berbentuk konis, tidak memiliki mata maupun sungut (Gambar 8.1).
bagian mulut tidak menggigit, tetapi rupanya dipakai untuk mengerok
partikel-partikel makanan yang kemudian dicampur dengan air liur dan dihisap
masuk ke dalam mulut. Tungkai pertama terutama berfungsi sensorik dan terletak
dalam posisi yang mengangkat seperti sungut.
Sesudah menetas dari telur, abdomen
protura terdiri dari 9 ruas. Pada tiap-tiap tiga pergantian kulit berikutnya
ruas-ruas akan ditambahkan disebelah anterior bagian ujung (telson), sehingga
abdomen yang dewasa kelihatan memiliki 12 ruas.
Habitatnya didalam tanah yang lembab
atau bunga tanah, pada jamur daun, di bawah kulit kayu dan pada gelondongan
yang sedang membusuk. Makanannya berupa bahan organic yang membusuk dan
spora-spora jamur. Jumlah spesies yang diketahui sekitar 200 jenis.
2.
DIPLURA
Diplura agak kelihatan seperti
serangga perak dan ekor rapuh berwarna pucat, tetapi serangga tersebut tidak
mempunyai sebuah filamen ekor median dan hanya mempunyai dua filamen ekor atau
embelan. Tubuhnya tidak tertutup sisik-sisik; tidak terdapat mata majemuk dan
mata tunggal; tarsi mempunyai satu ruas dan bagian-bagian mulut mempunyai
adalah mandibulat dan tertarik kedalam kepala. Terddapat stili pada ruas ke
2-7.
Serangga ini dapat ditemukan di
tempat-tempat lembab didalam tanah, dibawah kulit kayu, dibawah batu-batuan,
kayu yang membusuk dan ditempat-tempat lembab serupa. Famili yang termasuk ordo
diplura adalah Campodeidae,
Procampodeidae, Anajapygidae, Japygidae.
3.
COLLEMBOLA
Nama umum dari ordo collembola adalah “ekor pegas” yang berasal dari
struktur yang bercabang atau furkula yang memutar F kecil melalui udara.
Furkula tersebut timbul dari sisi ventral ruas abdomen yang keempat dan bila
dalam keadaan istirahat, terlihat abdomen bawahnya terlipat. Furkula tersebut
tertahan oleh ruas abdomen ke tiga yang disebut retinakulum.
Ukuran dari serangga ekor pegas panjangnya 0,25-6 mm dan mampu melompat 75
– 100 mm. Habitat utamanya didalam tanah. Banyak collembola yang memiliki
ommatidia sampai 8 pada masing-masing sisi kepala, sedangkan yang linnya
berkurang atau sama sekali buta. Bagian mulut agak panjang dan tersembunyi di
dalam kepala, dengan alat mulut berupa mandible-mandibel yang mempunyai
keeping-keping geraham yang terbentuk bagus, alat mulut ini digunakan bagi
serangga yang memakan tumbuh-tumbuhan atau bahkan omnivor, yang lainnya adalah
pemakan cairan dan mempunyai bagian mulut seperti stilet.
Serangga ekor pegas walaupun sangat banyak namun jarang terlihat karena
memiliki ukuran yang kecil, hidup di dalam tanah, reruntuhan daun, kulit kayu
yang membusuk dan pada jamur. Famili yang termasuk ordo collembola yaitu Poduridae, Hypogastruridae, Isctomidae,
Entomobryidae, Neelidae, Sminthuridae.
0 comments:
Post a Comment