PENDAHULUAN
Produksi
adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatu barang akan
bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Dalam
produksi membutuhkan faktor-faktor produksi, yaitu alat atau sarana untuk
melakukan proses produksi.
Fungsi produksi adalah hubungan
teknis antara faktor produksi (input) dan hasil produksi (output). Hal ini
berarti bahwa produksi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan faktor produksi
dimaksud. Bila faktor produksi tiak ada maka tidak ada proses produksi.
Produksi yang dihasilkan dengan menggunakan faktor alam disebut dengan faktor
alami.
Produksi yang bersifat alami tidak
dapat dikontrol, baik dari sisi efisiensi maupun efektivitasnya sebab ia
bersifat eksternal. Kelebihan dan kekurangan produksi alami merupakan suatu
yang seharusnya diterima oleh pemakai. Sedangkan produksi rekayasa adalah
produksi yang bersifat internal.
RUMUSAN
MASALAH
A. Perilaku
Produsen
B. Teori
Produksi
C. Faktor
Teori Produksi
D. Jangka
Pendek Dan Jangka Panjang
E. Produksi
Dengan Satu Input Variabel
A.
Perilaku
Produsen
Sebagaimana halnya dengan konsumen
yang selalu ingin memuaskan kebutuhannya dengan cara yang paling efisien, maka
produsen juga berusaha memuaskan kebutuhannya dengan cara menghasilkan barang
dengan biaya yang paling murah.
Produksi
Menggunakan Satu Variable
Produksi yang dilakukan dengan
menggunakan salah satu variabelnya tetap, seperti variable modal dengan tanah.
Di mana modal sebagai variabel dan tanahnya tetap. Dalam produksi dengan satu
variabel akan berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang (the low
of diminishing returns), yaitu jika variabel ditambah terus maka output makin
lama akan semakin turun secara rata-rata dan secara total.
Produksi
menggunakan Dua Variabel
Produksi dengan menggunakan dua
variabel maksudnya adalah terdapat kombinasi antara dua faktor produksi untuk
menghasilkan output (yang sama). Dalam berproduksi, seorang tentu saja
dihadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk
hasil yang optimum. Oleh karena itu produsen akan berusaha mencari kombinasi
terbaik antara dua faktor input. Hasil produksi sama dalam teori ini ditunjukan
oleh suatu kurva yang disebut isoquant
curve (isoquent). Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan
produk tersebut disebut isocost (biaya sama).
Isoquant adalah kurva yang
menggambarkan kombinasi dia macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan
output/produksi yang sama jumlahnya. Padat karya adalah suatu proses produksi
yang banyak menggunakan tenaga kerja (1 modal dan 20 tenaga kerja). Padat modal
suatu proses produksi yang banyak menggunakan modal (1 tenaga kerja dan 20
modal).
Suatu kurva yang menggambarkan
biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan
menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isocost adalah yang membatasi dan
membedakan kemampuan produksi produsen. Makin besar isocost-nya, maka makin
besar pula hasil yang akan dapet diperoleh dan sebaliknya. Kurva isocost
berslope negatif, yaitu penambahan setiap 1 unit input akan menyebabkan
penurunan pemakaian input lain, sebaliknya bila input lain di kurangi maka akan
menyebabkan input yang satunya akan bertambah.
B. Teori Produksi
Teori produksi adalah studi tentang
produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor produksi (input) menjadi
hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber daya untuk menciptakan
barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.
Dalam teori produksi, produksi
adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai guna pada suatu barang. Produksi di
ukur sebagai “tingkat hasil produksi (output) perperiode waktu” karena
merupakan konsep aliran.
Ada 3 aspek
proses produksi antara lain :
a) Kuantitas barang atau
jasa di hasilkan.
b) Bentuk barang atau
jasa di ciptakan, dan
c) Distribusi temporal
dan spasial dari barang atau jasa yang di hasilkan.
Proses produksi dapat di definisikan
sebagai kegiatan yang meningkatkan kesamaan antara pola permintaan barang atau
jasa dan kuantitas, bentuk ukuran, panjang dan distribusi barang atau jasa
tersedia bagi pasar.
Faktor
Produksi
Fungsi produksi adalah suatu
persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan antara tingkat input yang
digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang di hasilkan.
faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi
selalu juga disebut sebagai output.
C. Faktor Teori Produksi
Dalam teori ini input atau sumber daya yang di gunakan
dalam proses produksi disebut faktor-faktor produksi sebagai berikut :
a) Manusia (Tenaga Kerja)
b) Modal
c) Sumber Daya Alam (Tanah)
d) Skill (Teknologi)
Teori
Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori
produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam
analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya,
yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan.
Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja
Hukum Hasil Lebih Yang Semakin Berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan
bahwa :
“Apabila faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakinberkurang dan
akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini
menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai
tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.
Hukum hasil
lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan dapat
dibedakan dalam 3 tahap :
Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan
yang semakincepat.
Tahap kedua : produksi total pertambahannya.
Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.
D. Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
Untuk menghsilkan jumlah output
yang tertentu, perusahaan harus menentukan kombinasi pemakaian input yang
sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan
produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek
dan jangka panjang. Dalam jangka
pendek tersebut tidak dapat menambah jumlahfaktor produksi yang dianggap tetap.
Faktor produksi yang dianggap tetap biasanya adalah modal seperti mesin dan
peralatannya, bangunan perusahaan, dll. Sedangkan faktor produksi yang
dimisalkan dapat mengalami perubahan (variable
input) misalnya adalah tenaga kerja.
Dalam jangka panjang semua faktor
produksi dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor
produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang
perusahaaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi di pasar.
Sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya, dalam jangka pendek terdapat kondisi dimana perusahaan tidak
mungkin mengubah kombinasi pemakaian inputnya, Sebagai contoh untuk menaikkan
produksi kelapa sawit, perusahaan mungkin tidak bisa menambah luas lahan yang
dimiliki (karena keterbatasan dana). Sebagai alternatifnya perusahaan dapat
menambah jam kerja karyawan untuk mengolah lahan dengan lebih intensif sehingga
produksi dapat meningkat.
E. Produksi Dengan Satu
Input Variable
Ilustrasi sebelumnya menggambarkan
hubungan antara input dan output. Toeri produksi yang sederhana menggambarkan
hubungan antara tingkat produksi suatu komoditas dengan satu faktor produksi
yang variabel. Dalam hal ini perlu diingat bahwa fokus pembahasan ditekankan
pada hubungan antara satu faktor produksi yang variabel dengan output. Dalam
hubungan tersebut terdapat faktor produksi tetap yang jumlahnya tidak berubah.
Karena jumlah faktor produksi tetap yang digunakan tidak berubah, maka
perhatian dapat lebih ditekankan pada hubungan faktor produksi yang variabel
tersebut dengan output yang dihasilkan.
0 comments:
Post a Comment