7/10/15

PRAKTIKUM DASAR - DASAR ILMU TANAH ACARA I KADAR LENGAS TANAH



I.  PENGANTAR

        Tanah merupakan kumpulan dari benda-benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-haorizon , terdiri dari campuran mineral, bahan organik, air, udara, dan merupakan media tumbuh tanaman. Pengolahan tanah pada kandungan air yang tepat dapat meningkatkan volume pori total air tanah atau dapat mendorong proses strukturisasi tanah yang lebih baik . untuk itu sangatlah pentingbagikita untuk mengetahui arti penting dari tanah, yang mana arti penting itu sendiri dapat dilihat dari dua gatra ( Hardjowigeno, 1995).
        Komponen penting dari tanah adalah mineral, yaitu kombinasi unsur-unsur anorganik yang berupa kristal dan amort, merupakan salah satu faktor yang menentukan sifat tanah. Jenis mineral yang terdapat didalam tanah berkaitan erat dengan tingkat kesuburan tanah. Jenis dan sifat-sifat mineral yang terdapat dalam tanah juga erat kaitannya dengan pertumbuhan tanaman. Di dunia ini terdapat banyak jenis tanah yang masing-masing memiliki kadar lengas yang berbeda-beda, yang menyebabkan perbedaan tingkat kesuburannya. Yang pada akhirny akan menyebabkan pembedaan cara mengolah tanah tersebut, Oleh karena itu sangat penting mengadakan identifikasi kadar lengas dalam tanah agar tanah dapat diolah sesuai dengan unsur yang dibutuhkan dan kesuburannya dapat tetap terjaga. Dalam praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar lengas tanah dengan menggunakan metode gravimetri.
Tanah memiliki kualitas yang berbeda disetiap wilayah . Pada tahun 1994, Soil Science Society of America (SSSA) telah mendefinisikan kualitas tanah sebagai kemampuan tanah untuk menampilkan fungsi-fungsinya dalam penggunaan lahan atau ekosistem untuk menopang produktivitas biologis, mempertahankan kualitas lingkungan, dan meningkatkan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan (Ayehara, 2005).
        Salah satu sifat fisik tanah yaitu kadar lengas.  Kadar lengas menyatakan persen uap air dalam tanah. Hal tersebut merupakan bagian dari spesifik lahan, yang akan mempertahankan tanah terhadap gaya sentrifugal 1000 kali kekuatan gaya berat selama 40 menit, nilainya bervariasi sesuai dengan keadaan lahan yang berbeda, menjadi pasir rendah/ lahan berpasir tetapi tanah liat sangat tinggi. Pedoman lengas mendekati kapasitas kapiler yang maksimum (Roe, 1950).
Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh berkembangnya perakaran penampang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara (Hanafiah, 2009).
Ada beberapa cara untuk melestarikan (mengkonservasikan) air atau lengas di dalam tanah marginal berpasir yaitu menggunakan lembaran plastik atau aspal pada jeluk tertentu di dalam profil tanah dengan maksud untuk menahan air irigasi atau air hujan yang masuk kedalam tanah agar tidak segera meninggalkan zona perakaran. Di dalam penelitian ini telah dicobakan teknik budidaya dengan memanfaatkan peranan tanah bertekstur halus (fraksi lempung) untuk meningkatkan daya tahan air, serta daya melepaskan air bagi kebutuhan tanaman pada tanah berpasir marginal yang mempunyai struktur lepas-lepas, daya simpan air rendah, kesuburan kimia relatif rendah, aerasinya terlampau baik, mudah mampat, dan peka terhadap erosi air dan angin (Saiful, 2003)
Lengas tanah disamping berguna bagi tanaman, juga berperan dalam proses pergerakan hara dalam tanah sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pemupukan (Dyan, 2009). Perlakuan kandungan lengas tanah pada tanaman hidroponik. Yaitu dengan cara menghentikan pengairan dan kemudian kandungan lengas tersebut dipertahankan dengan berbagai aras (Muljanto, 2007)
`           Lengas yang terserap dibedakan menjadi (Masganti, 2002) :
a.           Lengas terabsorbsi
b.          Lengas yang tertahan secara osmosis
Lengas terabsorbsi merupakan lengas yang terserap pada bidang antar muka zat padat (air oleh gugus polar berbobot molekul tinggi). Lengas yang bertanggungjawab terhadap pembekakan koloid-koloid hidrofolik yang mempunyai structural adalah lengas yang bertahan secara osmosis.
Keadaan kelembaban tanah yang tanahnya tidakmemungkinkan lagi tanaman menyerap air darinya, sehingga tanaman mengalami kekeringan dan mulailayu (mencapai titik layu) dan mungkin akan mati kalau tigdak mendapat tamabahan air (Sutanto, 1995).

III.HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1.1 Kadar Lengas Pada Tiap Jenis Tanah
Jenis Tanah
 Diameter tanah
     Rerata kadar lengas

Entisol
0,5 mm
4,65 %
2,0 mm
4,78 %
Bongkah
3,01 %

Alfisol
0,5 mm
10,17 %
2,0 mm
10,10 %
Bongkah
10,95 %

Ultisol
0,5 mm
9,47 %
2,0 mm
9,31 %
Bongkah
9,65 %

Rendzina
0,5 mm
18,90 %
2,0 mm
18,51 %
Bongkah
19,38 %

             Vertisol
0,5 mm
14,60 %
2,0 mm
14,32 %
Bongkah
11,02 %
Contoh perhitungan :
Rumus Kadar Lengas  x 100%
Keterangan :
b-c : berat lengas tanah
c-a : berat tanah kering mutlak

· Tanah ultisol diameter 0,5 mm ulangan 1 :
a=19,78
b=33,98
c=32,75
Rumus KL =  x 100%

                                                                              = 9,48%


· Tanah ultisol diameter 0,5 mm ulangan 2 :
a=30,98
b=43,58
c=42,49
Rumus KL =  x 100%
 
                                                     =9,47%
· RATA-RATA = 9,47%


Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah acara I yang berjudul Kadar Lengas Tanah ini bertujuan untuk mengetahui kadar lengas suatu jenis tanah. Kadar lengas itu sendiri adalah sebagai kandungan air (moisture) yang terdapat dalam tanah.Tanpa adanya kandungan air dalam tanah maka tumbuhan tidak akan bisa tumbuh dan berkembang mikro organisme dalam tanah tidak akan bisa hidup di dalam tanah.Air dalam tanah akan diserap oleh tanaman demi kelangsungan hidupnya.Oleh karena itu air yang terkandung dalam tanah akan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah.Dalam percobaan ini,kadar lengas atau kandungan air falam dihitung dengan menggunakan  metode Gravimetri.Kadar lengas diperoleh dari selisih berat sebelum dan sesudah dokeringkan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kandungan lengas tanah, yaitu anasir iklim, kandungan bahan organik dan fraksi lempung tanah, topografi serta adanya bahan penutup tanah (baik organik maupun non organik). Anasir iklim berpengaruh besar pada lengas tanah, yaitu selisih antara curah hujan dan penguapan/evaporasi,sebab dari kedua anasir ini akan menentukan suatu tanah akan mengalami surplus atau defisit. Bahan organik serta lempung mempunyai peran yang mirip dalam mengatur kandungan lengas tanah yaitu sebagai penyimpan/penyekap air, hal tersebut terjadi karena koloid mempunyai luas permukaan jenis besar sehingga berakibat pada kemampuannya menyimpan air yang relatif besar. Topografi atau relief berpengaruh pada kecepatan air masuk kedalam tanah dan dapat pula mempercepat kehilangan lengas akibat dari aliran permukaan.Sedangkan faktor penutup tanah berperan dalam mengurangi evaporasi (penguapan), sehingga kandungan lengas lebih tahan lama/awet.
Percobaan kadar lengas tanah digunakan Entisol, Ultisol, Alfisol, dan Vertisol, Rendzina  yang memiliki diameter 0.5 mm, 2 mm, dan bongkah. Berdasarkan dari hasil percobaan  kadar lengas Entisol pada diameter 0.5 mm yaitu 4,65%, diameter 2 mm yaitu 4,78% dan pada bongkah yaitu 3,01 %. Kadar lengas pada Alfisol pada diameter 0.5 mm  yaitu 10,17%, pada diameter 2 mm yaitu 10.10%, dan pada bongkah 10,95%. Kadar lengas Ultisol pada diameter 0.5 mm yaitu 9,47%, pada diameter 2 mm yaitu 9,31%, dan pada bongkah yaitu 10,65%. Kadar lengas Rendzina pada diameter 0.5 mm yaitu 18,90%, diameter 2 mm yaitu 18,51% dan pada bongkah 19,38%. Kadar lengas Vertisol pada diameter 0.5mm 14,60%, pada diameter 2 mm 14,32% dan pada bongkah 11,02%, sehingga urutan kandungan kadar lengas pada diameter 0.5 mm yaitu Entisol < Ultisol < Alfisol < Vertisol < Rendzina, pada diameter 2mm, yaitu Entisol < Ultisol < Alfisol < Vertisol < Rendzina, pada bongkah yaitu Entisol < Ultisol < Alfisol < Vertisol < Rendzina. Entisol memliki kadar lengas tanah terendah dibanding jenis tanah lainnya baik pada diameter 0.5 mm, 2 mm, maupun bongkah, hal tersebut terjadi karena tekstur Entisol berupa pasiran dengan tekstur tersebut permeabilitasnya rendah atau porositasnya tinggi sehingga kurang menangkap air, oleh karena itu tanah Entisol perlu banyak membutuhkan air, karena air yang hilang cukup tinggi. Alfisol, berdasarkan teori merupakan tanah yang berbentuk kapur serta memiliki sifat fisika dan kimia yang cukup baik, selain dari itu tahan terhadap erosi berdasarkan sifat-sifat tersebut, Alfisol dapat mengikat air dari 9-10% didalam tubuhnya. Ultisol bersifat lembab serta terjadi pembentukan plinthite dan fragipan yang mengakibatkan gerakan air dalam tanah sehingga memungkinkan tanah jenis ini untuk bisa menyimpan air cukup baik. Vertisol merupakan tanah lempung berat yang dapat mengkerut jika kering, dan mengembang jika jenuh air, dari sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa Vertisol merupakan jenis tanah yang memiliki kadar lengas yang tinggi. 
Tanah Rendzina merupakan tanah yang memliki bahan organik yang cukup tinggi sehingga tanahnya pun subur dengan hanya sedikit pencucian, dengan tekstur lempung debuan jenis tanah memiliki kadar lengas tertinggi( pada diameter 0.5 mm, 2 mm, dan bongkah).Untuk hasil penelitian dari beberapa orang ahli tanah yaitu menurut Novrizal dan Suwardji dalam peneletian yang berjudul Prospek Pengembangan Tanaman Jarak Pagar (Jatropa curcas) pada Berbagai Order Tanah di Pulau Lombok, Entisol memiliki kadar lengas sebesar 35,18%, Alfisol 35,89% dan tanah Vertisol sebesar 29,36%.Sedangkan menurut (Dahlan et al.,2008) kadar lengas entisol berkisar 5,10%. Nilai tersebut jauh dari hasil percobaan yang telah dilakukan.Sedangkan untuk jenis tanah lainnya menurut teori seharusnnya menurut teori kadar lengas tanah yang tertinggi seharusnya pada Alfisol namun pada hasil percobaan justru kadar lengas pada diameter 0.5 mm, 2 mm, dan bongkah yang tertinggi ialah Rendzina, hal tersebut terjadi mungkin disebabkan karena tekstur Alfisol mempunyai kadar lempung yang tinggi, namun bahan induk tanahnya berupa kapur sehingga tingkat permeabilitasnya lambat sehingga air sulit menyerap kedalam porinya sehingga kadar lengasnya lebih rendah dibanding Rendzina. Dalam teori disebutkan bahwa semakin kecil diameter tanah maka kadar lengas yang tersimpan semakin tinggi karena luas permukaannya lebih besar dan ruang antar partikel tanah yang terisi udara semakin sedikit, begitu pula sebaliknya.
Dalam bidang pertanian, pengetahuan tentang kadar lengas sangat bermanfaat, karena akan mengontrol serapan hara dan pernafasan akar-akar tanaman yang akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Selain itu dapat juga digunakan untuk mengetahui kapasitas lengas maksimum suatu tanah, sehingga dapat diketahui daya simpan lengasnya demi menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta keberhasilan dalam pembudidayaan dibidang pertanian.
Kadar lengas suatu tanah dapat diketahui dengan beberapa macam metode yaitu gravimetric, volumetric, tensiometer, pancaran neutron, calcium carbide dan TDR (Time Domain Reflektometri). Prinsip kerja metode gravimetri yaitu dengan menghitung selisih berat antara sebelum dan sesudah dikeringkan.Untuk volumetri yaitu dengan membandingkan volume air yang ada dalam tanah dengan volume tanah. Metode tensiometri yaitu  alat ukur dengan prinsip kerjanya dengan pengukuran tekanan/potensial(hisapan) matrik tanah terhadap air.Pancaran neutron dengan menghitung pancaran partikel neutron yang menabrak air tanah dan tercatat oleh detector. Calcium carbide yaitu dengan mengukur tekanan yang dicatat oleh manometer akibat desakan gas hasil reaksi antara bahan karbit dengan air tanah dan TDR dengan cara mengukur konstanta dielektrikum air yang berkaitan dengan banyak sedikitnya lengas dalam tanah.
Pada praktikum ini metode yang digunakan adalah gravimetric. Keuntungan dari metode gravimetric adalah harganya murah dan untuk mengetahui nilai kadar lengas tanahnya tergolong  cepat. Namun metode gravimetri juga mempunyai kelemahan, yaitu timbangan harus sensitive karena diperlukan ketelitian yang tinggi dalam pembacaan data agar hasil tidak salah dan menyimpang.Salah satu contoh timbangan yang memliki sensitivitas tinggi adalah timbangan elektrik(harganya cukup mahal dibandingakan dengan timbangan biasa).
  

IV. KESIMPULAN

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
a.       Pada tanah berdiameter 0,5 mm diperoleh kadar lengas Rendzina (18,90%) > Vertisol (14,60%) > Alfisol (10,17%) > Ultisol (9,47%) > Entisol (4,65%).
b.      Pada tanah berdiameter 2 mm diperoleh kadar lengas Rendzina (18,51%) > Vertisol (14.32%) > Alvisol (10,10%) > Ultisol (9,31%) > Entisol (4,78%).
c.       Pada contoh tanah bongkah diperoleh kadar lengas Rendzina (19,38%) > Vertisol (11,02%) > Alfisol (10,95%) > Ultisol (9,65%) > Entisol (3,01%).



Dahlan, M.,  Mulyati, dan N. W. D. Dulur. 2008. Studi aplikasi pupuk organik dan anorganik terhadap perubahan beberapa tanah Entisol. Jurnal Agroteksos Vol. 18 No. 1-3: 20-26.

Novrizal dan Suwardji. 2007. Prospek pengembangan tanaman jarak pagar (Jatropa Curcas) pada berbagai order tanah di pulau Lombok. Jurnal Pertanian: 23-30.






DAFTAR PUSTAKA
Ayehara, S. and D.D. Wamake.2005.Soil mosture and temperature effect on nitrogen release       from organik nitrogen source. Soil Science Society of America Journal 69: 30 – 12.
Dahlan, M.,  Mulyati, dan N. W. D. Dulur. 2008. Studi aplikasi pupuk organik dan anorganik terhadap perubahan beberapa tanah Entisol. Jurnal Agroteksos Vol. 18 No. 1-3: 20-26.

Dyan. 2009. Pengaruh Pupuk Organik dan Lengas Tanah Terhadap Pertumbuhan Bibit  <http://www.dostoc.com> diakses pada tanggal 20 April 2013.

Hanafiah, Kemas Ali. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Putera, Jakarta.

Hardjowigeno, S. 1995. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Ressindo. Jakarta.
Masganti, T. 2002. Metode pengukuran kadar air tanah gambut. Jurnal Tanah dan Air I: 42-48.
Muljanto. 2007. Pemberian kalium pada perlakuan cekaman lengas. Jurnal Ilmu Pertanian 1997, I: 23-30
Novrizal dan Suwardji. 2007. Prospek pengembangan tanaman jarak pagar (Jatropa Curcas) pada berbagai order tanah di pulau Lombok. Jurnal Pertanian: 23-30.
Roe, H.B. 1950. Moisture Requitments in Agriculture.Me Grow-Hill Book Company Inc., New York.
Sutanto, R. 1997. Fisika Kimia Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.


1 comment:

  1. Mari berbagi ilmu,kunjungi blog saya ya
    https://mamanyagendhis.blogspot.co.id/2016/10/kadar-lengas-tanah-kering-angin.html

    ReplyDelete

KOMISARIAT PERSIAPAN HMI AGROKOMPLEKS UGM
Powered by Blogger.

Recent Post

Total Pageviews

KOMISARIAT PERSIAPAN HMI AGROKOMPLEKS UGM